Langit Bangkok di sore hari |
Hi
teman-teman, akhirnya setelah sekian lama mood menulis gue balik lagi. Inipun
karena pengen share banyak hal untuk temen-temen yang baru ke Thailand,
khususnya Bangkok.
Sebenarnya
kota wisata yang ada di Thailand bukan cuma Bangkok, mereka punya Chiang Mai,
Krabi, Phukket, Pattaya, dll. Masing-masing punya keunikannya sendiri, tapi
kami memilih Bangkok karena disana tempatnya wanita banget, alias makan,
belanja baju, gudang kosmetik, wisata kuliner, punya spot foto yang bagus-bagus
dan masih banyak lagi.
21
Desember kemarin gue dengan 2 temen lama jalan-jalan untuk pertama kalinya ke
Thailand. Perjalanan ini pastinya dimulai dari memilih pesawat
berangkat, berhubung 21 Desember itu sudah masuk ke musim liburan alias High
Season, it means semua tiket penerbangan kemana pun akan mahal dong?
Beruntungnya kita pesan 4 bulan sebelum trip. Jadi gue pesen sekitar bulan
Agustus 2019 dan berhasil menemukan maskapai Thai Lion dengan harga sekitar 1,2
juta rupiah (belum promo dan bagasi tambahan).
Oiya,
penting banget buat temen-temen tau, kalau Bangkok ini punya 2 Bandara. Bandara
terbesarnya itu Suvarnabhumi dengan kode penerbangan (BKK). bandara ini
menampung pesawat-pesawat mahal seperti Garuda Indonesia, Thai Airways,
Singapore Airlines dll. Kalau di Indonesia mirip dengan Terminal 3, hanya saja
memang 2 bandara ini tidak berada dalam 1 wilayah yang sama.
Don Mueang International Airport |
Nah,
khusus maskapai LCC (seperti yang gue datangi), itu akan tiba dan berangkat di
Bandara Don Mueang (DMK). Bandara ini melayani pesawat-pesawat seperti Thai
Lion, Air Asia, Lion Air, dll.
Pastikan
teman-teman datang 3 jam sebelum keberangkatan ya, khawatirnya saat check in
terjadi kepadatan atau di imigrasi lama, malah jadi terlambat sampe pesawat.
Berhubung
gue naik Thai Lion, gue tiba di bandara Don Mueang. Flight gue dari Soekarno
Hatta adalah jam 13.30 WIB dan diperkirakan tiba di Bandara jam 17.00. Cukup
lama, sekitar 3 jam 30 menit.
Dikarenakan ini juga perjalanan pertama gue ke Bangkok, gue excited banget. Denger bicara Pramugari pakai bahasa Thai udah seneng banget (Fix ini lebay), kaena biasa cuma dengerin di film dan sekarang bisa jalan-jalan. Alhamdulillah. (Apalagi ke Korea kali ya bisa gak tidur seminggu saking gak sabar)).
Suasana di Thai Lion seat 3-3 |
Saat
di dalam pesawat kita sudah diminta isi berkas imirasi, mungkin untuk
menghindari juga penumpukan di pintu keluar.
Perjalanan
yang lama lumayan buat laper, gue dan temen-temen memutuskan untuk makan dulu
di Bandara sebelum menuju ke Hotel di kawasan Pratunam. Kita bertiga makan di
Seven Eleven, apalagi kalau bukan Nasi Goreng, hanya bedanya ditambah rasa tom
yum dengan harga 30 baht + air mineral 10 baht.
Nasi Goreng Tom Yum di 7 Eleven |
luar. Cara menuju ke Hotel dari Bandara di Bangkok gampang! Paling simple pastinya naik Taxi, tapi itu bisa 400-500 baht, tergantung daerah mana hotel kalian. Btw, banyak juga loh ulah nakal driver taxi di Bangkok. Jadi kita harus waspada scam pokoknya. Gue sama teman-teman memutuskan untuk ambil pilihan irit, dari Bandara kita menuju ke Gate 6 dan naik bis A1. Sebenarnya bis A1, A2 atau A3 bisa saja, hanya rute A2 dan A3 agak muter, kami pilih yang simple aja.
Rute Bus Don Mueang menuju Kota Bangkok |
Setelah
naik A1 kita turun di BTS Mo Chit Station, Station ini memang tempatnya turis
turun bis menuju ke daerahnya masing-masing. Hotel kami di kawasan Pratunam,
jadi setelah naik Bis kami melanjutkan perjalanan menggunakan BTS dari Station
Mo Chit menuju Ploen Chit Station dan berjalan sekitar 10 menit menuju hotel
kami yaitu Nantra Ploenchit.
Sesampainya
di hotel, tentu kami gak sabar untuk explore Bangkok. Perjalanan pertama kami
dimulai dengan mengunjungi Talad Neon Market.
Tidak
banyak yang bisa diexplore dari night market ini, tapi lumayanlah untuk mengisi
waktu hehe. Disini juga agak sulit menemukan makanan halal, akhirnya kami hanya
pesan nasi goreng seharga 80B. Bagi kalian yang non-muslim, denger-denger sih
sop pork disini enak banget, mungkin bisa dicoba.
Nasi Goreng Seafood di Talad Neon |
Gue
gak mau belanja terlalu banyak disini karena sengaja mau belanja di Chatuchak,
jadi gue hanya beli 4pcs anting saja dengan harga 100B.Talad Neon ini gak
terlalu besar, jadi gak perlu lama sih disini. Night Market ini buka setiap
hari dari sore, jadi silahkan kalau kalian mau main kesini. Jangan lupa, beli
Pomegranate Juice, seharga 80B. Rasanya segar, mungkin karena di Jakarta kurang
familiar jadi gue ngerasa aneh sama rasanya, tapi juara lah!
Sekitar
2 jam kami disana, akhirnya kami balik ke hotel. Mengingat juga waktu sudah
hampir jam 11 malam, dan kami mau istirahat dan mempersiapkan diri untuk
perjalanan yang lebih melelahkan, hehe.
Sebelum
balik ke hotel, demi tetap eksis di instagram kami membeli kartu perdana
seharga 299 baht. Lumayan murah, karena kami bagi bertiga dan paket internet
ini unlimited. Sepertinya memang provider ini khusus untuk turis saja karena
hanya bisa digunakan maksimal 8 hari.
Untuk estimasi biaya day 1 seperti ini
Keterangan
|
Harga Baht
|
Harga Rp
|
Thai Lion
|
THB 2.526
|
Rp. 1.200.000
|
5 Hari 4 Malam Nantra Ploenchit
|
THB 2.657
|
Rp. 1.262.062
|
A1 to Mo Chit
|
THB 30
|
Rp. 14.250
|
BTS Mo Chit to Ploen Chit
|
THB 44
|
Rp. 20.900
|
Grab to Talad Neon Market
|
THB 78
|
Rp. 37.050
|
Nasi Goreng + Air Mineral
|
THB 90
|
Rp. 42.750
|
Juice Promagranate
|
THB 80
|
Rp. 38.000
|
Sim Card (Unlimited 8 hari)
|
THB 300
|
Rp. 142.500
|
Total
|
THB 5.805
|
Rp. 2.757.024
|
See
you at day 2 disini
xoxo.
Komentar
Posting Komentar